Jakarta - Perusahaan tekstil, PT Eratex Djaja telah menutup divisi tekstil sejak 30 September 2008 karena mengalami kerugian yang terus menerus dalam tiga tahun terakhir.
"Kerugian tersebut karena tingginya pesaing untuk produk tekstil yakni kain dan benang yang harus dihadapi perseroan," kata Presdir Eratex Djaja, Joseph Chan dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Selasa (11/11/2008).
Perseroan melaporkan sejak tahun 2005 sampai September 2008 divisi tekstil yang terdiri dari pemintalan dan benang terus mengalami defisit.
Tahun 2005 mengalami minus Rp 10,817 miliar, tahun 2006 minus Rp 6,492 miliar, tahun 2007 minus Rp 13,794 miliar dan September 2008 minus Rp 11,198 miliar.
Selain divisi tesktil, perseroan juga memiliki divisi garmen yang kebanyakan produknya untuk kebutuhan ekspor ke AS, Uni Eropa dan Kanada.
Eratex membuat produk-produk garmen di AS untuk merek seperti: Ann Taylor, Mervyns, Banana Republic Men/Women, Perry Elis, Levi's, Reebok/Greg Norman, Gap/Old Navy, VF/FedEx/Kinko, Sears, Target, Uniqlo, Christopher & Banks, NYCO, CJ Banks, Limited.
Produk garmen untuk pasar Eropa seperti Esprit, DPP, Tom Taylor, VF/FedEx, C&A, Uniqlo. Kanada seperti Reebok/Greg Norman dan Jepang untuk merek Uniqlo dan Banana Republic.(ir/qom)
Sumber : http://www.detikfinance.com/read/2008/11/11/101241/1034853/6/eratex-djaja-tutup-divisi-tekstil
|