Zekilas Iklan

Saturday, November 17, 2007

Snow White

... versi Indonesia.. Enjoy!

Pada tahun 19xx, di tanah Jawa lahirlah seorg bayi dr pasangan Hanung- Rumianti. Bayi ini kulitnya bening nggak kayak orgtuanya, malah kayak org Cina daratan, jadi Hanung (yg tiyang Jawa) mencurigai Rumianti (yg juga putri Jawa) selingkuh.

Rumi yg tertekan akhirnya sakit dan meninggal. Sebelum itu ia menamai si bayi Putih Melati.

G ada salju di tanah Jawa Bu! Paling putih ya melati sama kapur tulis. Masak si bayi dinamai Putih Kapur?

Hanung menikah lagi dengan Ratuyem, yang punya rasa bersaing yang teramat kuat dikarenakan ia selalu merasa tidak aman. Hal ini dikarenakan peristiwa masa kecilnya atau pendidikan orang tuanya atau embuh, pokoke karena Ratuyem g k terapis ato psikolog maka sebab-musabab yang sebenarnya tidak pernah terungkap.

Ratuyem merasa tersaingi kecantikannya oleh Putih. Benere Putih nggak cantik2 soro, cm menang putih itu lho. Ratuyem sudah membeli segala produk kecantikan dari lulur cap kraton Jogja sampe very precious cream-nya L'Ocittane, tetep ae kulitnya g isa seputih Putih.

Akhirnya Ratuyem mengupah org utk menculik Putih dan membuangnya ke Nganjuk.

Benere itu perintah bunuh, cuman karena banyak patroli polisi di sekitar hutan Perhutani terkait kasus terbunuhnya Marsinah di tempat yg sama maka sang penculik banting setir, putar balik cari hutan lain.

Dan g nemu-nemu hutan lain krn udah dibabat habis utk kepentingan negara. "Bumi air dan segala yang blablabla adalah hak milik negara..." Benere ada Baluran sih, tapi si penculik cukup banyak dengar rumor-rumor yg beredar utk g pipis sembarangan d sana, apalagi bunuh anak orang. Nanti jadine Si Manis Hutan Baluran kan g lucu.

Ada hutan Sangeh juga, tapi ke Bali g sekalian seminggu rugi, pikire si penculik. Dia Senin harus masuk kerja.

Mau dibunuh d toilet lantai sekian kampus-kampus d Surabaya juga g isa karena bawa-bawa anak SMP masuk kampus terlalu menarik perhatian. Tapi hal ini menginspirasi temennya temennya dari temennya si penculik ini utk melakukan pembunuhan Petra bbrp tahun kemudian.

Y sudah, akhirnya setelah biaya bensin kira2 sudah setengah upah yg dijanjikan si Putih diturunkan begitu saja di pinggir jalan. Penculike gmau rugi Rek!

Putih jalan kaki, trus nemu rumah yg dihuni 7 org pertapa umur 80- 90an tahun. Pertapa2 ini dr masa mudanya menjalani tapa brata, g makan KFC g minum Quickly, bahkan g pake baju Giordano, pokoke laku prihatin yg berat banget gitu lah. Selain itu ketujuh org ini miskin banget, kurang gizi dan sebagainya jadi mereka kurus kering busung lapar dan.. dan.. tau dw kan cerita Putih Salju versi asli bilang apa ttg tinggi badan ketujuh orang ini.

Mereka bodoh sih.. Ada ubi di kebun belakang rumah dimakan mentah2 karena guru laku prihatin mereka yg sekrg sudah meninggal bilang ubi tdk boleh direbus. Karena ubi mentah g enak maka mereka jarang memakannya, lebih memilih kelaparan.

Putih Melati yg banyak baca komik Jepang nemu solusinya. Kan g dilarang makan ubi bakar to? Jadi ubi ditutup daun2 kering lalu dibakar. Jadilah para pertapa membolehkan Putih ngekos gratis karena solusi cerdasnya itu.

Singkat cerita kabar tentang kecantikan Putih menyebar ke seantero negri karena dia ikut Indonesian Idol. Meski tersisih di babak final kabar itu tidak berkurang, malah semakin santer. Hanung yg tidak terlalu peduli saat Putih menghilang bbrp tahun yg lalu kali ini juga tidak peduli anaknya masuk layar kaca. Ratuyem yg kalang kabut. Ia menyewa detektif utk mencari tahu jadwal manggung Putih. Dan pada saat yang diperkirakan Putih ada di kos2annya, Ratuyem menyamar jadi ibu2 penjual rujak. Rujak beracun.

Kenapa Ratuyem sendiri yg nyamar? Krn dia pengen melihat dg mata kepala sendiri bahwa rujaknya benar-benar dimakan oleh anak tirinya itu. Dan juga ia sudah kehabisan uang utk nyuru orang nyamar, biaya nyelidiki jadwal artis kan mahal banget. Racunnya juga nggak bonafid-bonafid amat kok, cuma pestisida. Biar kalo diselidiki polisi dia bisa berkelit lupa mencuci buahnya.

Ketujuh pertapa segera meminumkan Norit banyak-banyak ke Putih yang muntah-muntah. Salah satu pertapa salah meminumkan Lelap, pertapa satunya lagi salah meminumkan Actifed, ditambah kondisi Putih yg lemas, jadilah Putih tidur sekian hari sekian malam g bangun-bangun.

Suatu malam salah seorang pertapa bermimpi didatangi gurunya yg benci ubi rebus itu. Dia bilang harus nyulik anak juragan tebu yg ada di kecamatan seberang. Harus dipaksa nyium Putih.

Maka pertapa itupun mengajak rekan-rekannya melaksanakan amanat sang guru. Hanya saja menculiknya g dg kekerasan, dia kan udah umur 87, jalan pun sudah susah, jadi Lelap sisanya si Putih dicampurkan ke makanan anak juragan. Pemuda lulusan SMA Kejuruan yg teler itupun diangkut ke rumah mereka pake gerobak pinjaman yg ditarik oleh kerbau pinjaman juga.

Cerita berikutnya udah mboseni. Anak juragan di bawah ancaman parang mencium Putih yg belum sikat gigi sejak muntahnya 2 hari yg lalu. Putih bangun pas dicium anak juragan, lebih karena udah wayahe bangun daripada karena hal2 magis. Anak juragan jatuh cinta pada Putih yang sudah gosok gigi. Mereka menikah dan punya anak. Anak-anak pasangan ini tidak diijinkan orangtuanya nonton Crayon Shinchan karena anjing piaraan Shinchan bernama Putih.

Anak kandung Ratuyem ambil S2 psikiatri dan mengobati ibunya sekalian utk bahan tesis, dan Ratuyem pun sembuh. Hanung dicurigai menjadi dalang kerusuhan bertema rasial di Solo dan Jakarta beberapa tahun yg lalu. Pertapa yg mendpt mimpi bertahun-tahun kemudian pergi mendirikan aliran An-tiUbi Yang-DirebusYah, yang belum divonis sesat karena g nyinggung agama apapun yang diakui di Indonesia. Dua ajaran utamanya adl jgn makan ubi rebus dan percayailah mimpimu.